(siapa suruh) Datang Jakarta..

Liburan kenaikan kelas tahun 2009, kami menjanjikan Sheby hadiah pergi jalan jelan ke Jakarta jika dan hanya jika dia bisa lulus tes dan diterima masuk SD yang dituju. Nah, untungnya tes masuk SD sudah diadakan sekitar Bulan Pebruari 2009 dan pengumumannya kurang lebih sebulan setelahnya. Kenapa untungnya? karena kalau memang dia jadi diterima, yang artinya kami harus menepati janji, kami bisa hunting tiket pesawat murah *evilgreen*. Kelak kami memetik pelajaran dari janji surga pergi jalan-jalan ke luar kota (yang jauh) jika si anak mencapai suatu prestasi tertentu. Ya, yang pertama harus positif thinking bahwa si bocah akan berhasil, sehingga kedua, harus merencanakan mengurus akomodasi jauh-jauh hari sebelumnya. Sebelum flight dan hotel penuh, dan/atau tambah mahal :D.

Perjalanan diawali dengan euforia pertama kali naik kapal terbang! Walaupun delay dari jam 6 sampai jam 10, mereka tetap ceria di lounge maupun di ruang tunggu.

Karena jadwal pesawat yang memble, maka acara yang sudah kami susun pun harus molor sehingga dari rencana semula setelah mendarat langsung jalan, kami musti mampir hotel dulu mengistirahatkan para krucil dan memulai city tour dengan : jalan-jalan ke monas :D

wajah wajah tengil ini diambil ketika belum ada pengumuman delay tentunya..

si adik tampak bete, karena ternyata pas kita sampai di monas, sudah tidak boleh naik ke atas dan gerimis pula, cuaca berpengaruh pada suasana hati ;) Tapi suasana hati kembali cerah ceria, setelah mereka mendapat mengalama baru : NAIK BAJAJ !! Ya, mereka sangat gembira seiring guncangan dan liukan maut ke kanan dan kekiri si bajaj itu makin membuat mereka tertawa-tawa. Ditambah lagi suara bajaj yang bujubuneng kuenceng banget, membuat hobi jejeritan mereka sedikit tersalurkan. Dari monas kita naik bajaj ke mall dan makan malam disana, sambil tentu saja wisata mall (baca:naik komidi putar, kereta kelinci dll) gitu deeh.

Balik ke hotel, dan bersiap untuk acara esok hari : ke taman buah mekarsari. Perjalanan dari hotel ke mekarsari lumayan jauh, dan kami menempuhnya dengan bis dan angkot yang harus bolak balik ngetem. Sengaja kami menggunakan moda transportasi ini, biar para krucils merasakan segala macam alat transportasi. Sampai di mekarsari sudah tengah hari, lanjut dengan ishoma dan tentunya jalan jalaann, dalam arti sesungguhnya ;)

meski lapar dan dahaga, ngegaya jalan terus..

Pulang dari mekarsari, kami sudah terlalu lelah untuk kembali berjibaku dengan angkot dan bis, ditambah mendung gelap yang menggantung membuat kami memutuskan untuk naik taxi saja. Sayang seribu sayang, lama menunggu, taksinya tak kunjung datang. Akhirnya kami naik angkot ke tempat yang lumayan terjangkau taxi.

Hari ketiga, acara padat bergizi diawali dengan tujuan Dufan lanjut ke Sea World bablas ke bandara. Kalau boleh dibilang, hari ini adalah puncak acara kunjungan ke Jakarta kali ini :D Para krucils seolah tak kenal lelah ingin mencoba segala macam wahana disana. Sayangnya wahana legendaris istana boneka sedang dalam perbaikan :(

ga afdol rasanya kalau gak foto dengan badut dufan :)

meski sedang dalam perbaikan, tetap berpose di depannya
Di akhir sesi, gigi si kakak yang memang sudah gowalgawil lepas dang langsung kecebur di kolam koi ketika mereka berebutan memberi makan koi, maaf ya koi, bukannya bermaksud menipu *takut disantap si koi dikira makanan* Seperti inilah hasilnya, gigi kelinci yang bogang satu :D
Tujuan terakhir adalah sea world.. dan sesudahnya langsung ambil 'perabotan lenong' ke hotel trus siap di bandara. Alhamdulillah liburan yang menyenangkan, terlebih setelah itu si Bapak harus pergi ke negeri antah berantah (lagi) selama kurang lebih 2 bulan (bahkan sebenarnya saat itu kami 'terancam' pulang berpisah jalan, saya dan the krucils langsung pulang, dan si Bapak tinggal gabung bersama rombongan langsung go abroad, syukurlah kebersamaan kami bisa diperpanjang). Liburan kali ini seolah jadi 'penebus' ketidakhadiran si Bapak 2 bulan menjelang..

tea time...

Pilkada Jatim putaran 2 kemarin, kami kembali berwisata, tentunya dengan tanpa perencanaan yang matang, seperti biasah :D. Kali ini penentuan tujuan yang spontan jatuh ke : kebun teh wonosari lawang. Karena hujan, anak-anak ga sempet main, jadi kami cuma makan siang disana, jalan-jalan sebentar, trus hujan..pulang deh.. tapi sebelumnya untung bapak mengajak berkeliling kebun teh *yah..meskipun pemandangannya dominan adalah muda mudi pacaran yang kebingungan menyelamatkan diri dari hujan* tapi kami cukup terhibur...

Biar mau ujan, ngegaya jalan terus..

Mamaa..tolong..aku tersesat di rumpun pompom...

Jadi, katanya ke kebun teh? tehnya manna?...

Kan hujan.. jadi ambil foto kebun tehnya cuma dari dalam mobil, mudah0mudahan bisa segera kembali kesana mengingat rate hotel/cottage nya lumajan murah dan suasananya juga lumayan asik :)

euforia ke rumah nenek

Sebagai orang Surabaya aseli (maksudnya lahir di Surabaya), yang beribu bapak juga orang Surabaya aseli, saya tak punya desa, praktis saya tak pernah mudik. Tradisi mudik baru saya rasakan setelah bersuamikan lelaki dari negara tetangga, Trenggalek :p (kok negara? ledekan ini disebabkan rasa kedaerahannya yang amat sangat tinggi, apalagi kalau sudah berjumpa rekan2 senegaranya, beuh.. berasa Indonesia itu bagian kuecil dari Trenggalek) Anak-anak saya, yang lebih dekat ke eyangnya (kakek nenek dari pihak saya) karena hampir setiap minggu bertemu, dulunya males diajak mudik ke Trenggalek. Tapi seiring bertambahnya waktu, mereka sudah bisa main sendiri, mereka makin menikmati euforia pergi ke rumah nenek di desa.

Lihat saja ekspresi riang mereka saat diajak jalan-jalan ke sawah, main lempar batu di sungai, atau mengumpulkan buah pinus. Priceless!! Malah pada salah satu kesempatan main di sungai, tiba-tiba Zulmi sambat pengen eek, jadilah dia menuntaskan hajatnya di sekitar sungai, si Bapak menggali semacam lubang untuk mengubur ampas yang beru dikeluarkan tadi. Trus baru deh ceboknya pake air sungai. Untung airnya bening (dan dingin). Lagu dibawah sepertinya mewakili euforia liburan ke rumah nenek di desa.

Kemarin paman datang,
Pamanku dari desa
Dibawakannya rambutan pisang
Dan sayur mayur segala rupa
Bercerita Paman, tentang ternaknya
Berkembangbiak semua

Padaku Paman berjanji,
Mengajak libur di desa
Hatiku riang tidak terperi
Terbayang sudah aku disana
Mandi di sungai,
Turun kesawah,
Menggiring kerbau ke ladang

'superman' dan kakaknya yg cantik

Lama ga update blog ini yah..lot of things to catch up, ini gambar Shaby dan Zulmi terakhir kami mudik ke Trenggalek. Oia sekarang Shaby sudah 4 tahun, sudah TK-A, sementara Zulmi sudah 2,5 tahun, insyaAllah tahun depan masuk playgroup. Mereka berdua masih seheboh dulu, Zulmi lagi dalam fase-fase suka ngebantah, seneng mukul dan mau menang sendiri, tantrumnya seringkali menguras kesabaran kami (ehm..mamanya ding, kalo bapak mudah2an stok kesabarannya ga habis-habis :*) Kalo Shaby sudah 'sangat dewasa' dalam arti sudah memahami dan bahkan pengin selalu ikutan dalam pembicaraan orang-orang dewasa. Hal ini ditandai dengan seringnya di menyela sesi ngobrol-ngobrol kami dengan, "...apa sih ma?" atau "...mama tadi lagi ngomong apa sih sama bapak?" *weleh* Sudah bisa diajak 'curhat' kecil2an, walopun dia menanggapi dengan keluguan khas anak kecil. Seperti kmaren waktu pasca mudik lebaran si bapak dan mereka berdua pergi ke terminal untuk ngejemput mbak2 karena pulangnya kemaleman, mama ga ikut karena lagi berkutat masang gordyn di rumah mana pake acara sebel karena pernik2 gordyn raib entah kemana. Lha si mbak nanya ke bapak. "kok ibu ga ikut pak?" Si bapak njawabnya, "ibu br beres2 mbak, lagi mandi sekarang" eh Shaby dengan lugunya menambahkan, "mamahnya lagi sebel mbak, soalnya mo masang gordyn kaitannya ilang semua", glek!! ketauan deh...

17 Agustus tahun45...

Tujuh belasan sudah berlalu, yg tinggal kenangan hanya keceriaan saat memperingatinya, berikut beberapa foto kegiatan 17 Agustusan para krucils, karnaval dan lomba makan kerupuk. Coba perhatikan perubahan ekspresi Sheby di foto-foto ini, dari yang semangat 45 sampe yang kecapean pake bando kembang goyang. Pemilihan busana dilakukan oleh Sheby sendiri, dia ga mau lho pake baju dokter ato poliwan dan semacamnya yg ga pake riweuh harus dandan. Maunya baju barbie !@#$% mana ada karnaval pake baju barbie!! Akhirnya emaknya mengeluarkan segala perabotan lenong dan baju bodo pun dipilihlah, karena simpel ga usak pake sanggul cepol segala. Beginilah hasil karya si emak : Masih semangat nih...

Mulai resah dengan bandonya..

Akhirnyaa.. tetap ceria walaupun tanpa bando..

Perhatikan juga penampilan mereka dalam lomba makan kerupuk, secara ya di rumah ga pernah mereka makan kerupuk. Alhasil pas sama-sama masuk final dan mereka karus makankerupuk lagi, dengan cueknya mereka bilang, ".. ga mau mah..udah kenyang .." yaahhh...

selecta pop..

Setelah pemilihan Gubernur Jatim, kami ke Malang dengan maksud menengok sepupu saya yang baru melahirkan, dan teman kuliah suami yang sedang sakit. Sebagai last but not least agenda, kami berkunjung ke Selecta. Iya, Selecta! Terakhir saya ke Selecta..mm..waktu SD kali ya..sebelum kemudian sekitar beberapa bulan yang lalu Persatuan Ibu kantor saya membawa anggotanya, termasuk saya, berkeliling obyek wisata di Malang, salah satunya Selecta. Dari sana saya tahu kalu Selecta masih seindah dulu, asri dan terawat, hanya sepertinya dulu terasa luass..dan sekarang biasa saja. Mungkin karena dulu saya melihat dari kacamata seorang anak SD ya :p Dari kunjungan awal bersama ibu PI tadi muncul ide membawa the krucils ke Selecta. Here's some pic of it, enjoy! Terbang !!!

Fotomodel beraksi...

Perosotan sambil mecucu..

Ke Klub Bunga (lagi..)

Selama 4 minggu berturut2 mulai minggu ini si bapak dapet tugas ngisi materi acara pelatihan di kantornya. Tempatnya ? di Klub Bunga ! Yipppiee..!! Kami (terutama si emak dan mbak Shaby) tentu saja riang gembira menyambut, kan bisa sambil jalan2 refreshing, selagi bapak mengajar (hehe maap ya Pak). Dan keriuhan dimulai pagi2 buta selepas sholat Shubuh, walaupun segala ubo rampe para bayi sudah disiapkan malamnya tapi yang namanya nyiapin bekal, meskipun cuma mie goreng, telor ceplok dan nugget ayam, ternyata ribet juga. Kelar siap2 diangkatlah bayi2 yang masih lelap tadi, ga pake ganti baju apalagi mandi, mereka langsung diculik. Itu aja si bapak dah ribut katanya kesiangan, ntar keburu macet. Ya mengingat tol ditutup, sehingga satu2nya akses hanya jalan raya porong, pastilah akan amat sangat crowded. Ada juga sih jalur yang agak (AGAK? pliss deh!!) muter, lewat trawas, dan ini memang jalur yang kemudian ditempuh si bapak karena lanyjar jayah. Meskipun berlikaliku naik turun berkelokkelok sehingga satu persatu peserta tur minggu ini mabok darat laut dan udara, muntah2 bow! Sampe mbak Shaby pun juga ikut mabok, dek Zulmi meskipun ga mabok tapi jadi rewel karena mungkin risih dan cape (perjalanan yang harusnya 2 jam jadi 4 jam, tambah 1 jam lagi sampe Trenggalek deh, ke rumah mbah). Tapi kegembiraan disana benar2 worth the trip. Mbak Shaby sampe ga mau pulang keasikan main ayunan. Pas ditawari nginep, aku jadi nyesel ga mbawa perbekalan lebih banyak. Ya sudah lah, lainkali mungkin. dan pulangnya kita mampir dulu ke Jatim Park, yang ternyata memang tepat kalo berslogan 'taman belajar dan rekreasi', bener2 cocok buat tujuan karya wisata para pelajar. Setelah beli suvenir dan sediit oleh2, kami pulang. Kali ini lewat japanan, mengingat tragedi mabok pas berangkatnya ituh. Walopun cape tapi seneng juga bisa jalan2 sekeluarga.